Warning: Creating default object from empty value in /home/suaedy01/public_html/lib/lang/php-gettext/gettext.inc on line 148

Warning: session_start(): Cannot send session cookie - headers already sent by (output started at /home/suaedy01/public_html/lib/lang/php-gettext/gettext.inc:148) in /home/suaedy01/public_html/index.php on line 33

Warning: session_start(): Cannot send session cache limiter - headers already sent (output started at /home/suaedy01/public_html/lib/lang/php-gettext/gettext.inc:148) in /home/suaedy01/public_html/index.php on line 33
Research
 

           

Advanced Search
Title :
Author(s) :
  • SEARCHING...

Subject(s) :
  • SEARCHING...






Tesis ini hendak menunjukkan menguatnya berbagai kelompok civil society yang cenderung mengambil jarak atau imparsial dari kelompok-kelompok politik yang terpolarisasi di dalam komunitas minoritas Muslim di Patani, Thailand Selatan dan Bangsamoro di Filipina Selatan. Mereka mengambil jarak baik dari kelompok yang memilih jalan separatisme maupun kelompok integrasi. Meski demikian, kelompok-kelompok tersebut tetap membawa aspirasi yang bersifat substantif seperti aspirasi pengelolaan sendiri sumberdaya alam dan pemerintahan sendiri (self-government).  Penguatan kelompok-kelompok tersebut bersamaan dengan proses globalisasi yang menunjukkan paradoks berupa munguatnya kembali identitas lokal apakah berupa etnis atau agama dan tradisi lokal lainnya. Dalam konteks ini Islam adalah salah satu identitas yang kembali menguat.

Temuan ini berbeda dengan:
Sartono Kartodiredjo dalam risetnya tentang pemberontakan petani Banten 1888. Bahwa program modernisasi yang ditawarkan oleh pemerintah Hindia Belanda yang notabene berbeda agama dengan para petani di Banten memisahkan identitas mereka dan menimbulkan pemberotanakan. Sartono tidak menunjukkan adanya kelompok-kelompok yang netral di dalam masyarakat yang mencoba mencari jalan tengah. 
Soliman M. Santos,  W.K. Che Man, dan Gothon Arya. Ketiganya memandang bahwa kelompok-kelompok gerakan separatis sebagai representasi tunggal dari komunitas Muslim baik di Thailand Selatan maupun di Filipina Selatan.

Tetapi tesis ini sejalan dengan temuan:
Manuel Castells yang mengatakan bahwa pembelahan identitas antara Muslim dan non-Muslim bukan semata-mata berdasar ideologis semisal Jahiliyyah vs Islamiyyah melainkan harus dicari sebab pada sturktur sosial dan politik, yatu ketidakadilan.
Amy Gutmann yang mengatakan bahwa doktrin agama tidak selalu harus berseberangan dengan demokrasi karena keduanya memiliki akar kebebasan individu. 3. Bert Klandermens yang meneliti gerakan sosialis di Belanda bahwa pergantian generasi dalam sebuah gerakan ikut menentukan orientasi dan bahkan tujuan, keras dan lunaknya, strategi gerakan.


Copyright 2011 Suaedy's Private Library, All rights reserved | Design by Ulum Z | Based on SLiMS